NGEBUT BARENG II
PTT THAILAND GRAND PRIX – MOTOGP 2018
BURIRAM-THAILAND 05 – 09 October 2018
Mengulang kesuksesan program “Ngebut Bareng” nonton MotoGP di Sepang Malaysia tahun 2017, tahun ini Kenso Indonesia meluncurkan program lanjutannya yaitu “NGEBUT BARENG II”. Dengan konsep yang hampir sama, program pembelian ini diluncurkan dari awal tahun 2018, dengan periode pembelian Januari – Juni 2018. Waktu tersebut lebih panjang dibanding tahun sebelumnya yang hanya 3 bulan (July – September) hal ini bertujuan dapat menyerap lebih banyak peserta dibanding tahun lalu. Target tersebut bukan tanpa perhitungan yang matang, tercatat 52 peserta dari 22 Dealer dan Distributor se-Indonesia yang mendapatkan reward dari program Ngebut Bareng II ini.
Tahun ini ajang MotoGP yang dituju adalah PTT Thailand Grand Prix di Buriram – Thailand. Bukan tanpa sebab Kenso Indonesia memilih PTT Thailand Grand Prix menjadi tujuan tahun ini, dari 17 rangkaian seri dunia pada tahun sebelumnya di 2017, tahun ini PTT Thailand Grand Prix untuk kali pertamanya ikut mengelar ajang dunia untuk MotoGP dan menambah seri kejuaraan menjadi 18 seri. Ini merupakan sejarah baru di dunia MotoGP dan Kenso Indonesia dengan bangga dapat menjadi salah satu saksi sejarah ini.
Sesuai dengan jadwal yang sudah di tetapkan tanggal 05 Oktober 2018 dimulailah perjalanan kami menuju Thailand. Keberangkatan dibagi menjadi 2 titik yaitu Kota Medan dan Kota Jakarta. Hal ini disebabkan cukup banyaknya peserta dari berbagai daerah dan terbatasnya ketersediaan kursi pesawat, mengingat banyak warga negara Indonesia yang ingin terbang ke Thailand juga untuk menonton MotoGP perdana di sana. Keberangkatan dari Medan lebih awal karena flight schedule yang tersedia hanya sedikit. Setelah semua penerbangan tiba di Bangkok, kami berkumpul di lokal restoran untuk makan malam bersama dan dilanjut ke Hotel untuk berisitirahat. Malam itu kami menginap di Midtown hotel di tengah kota Bangkok.
Setelah beristirahat dimalam hari, esok hari nya para peserta sudah siap mengeksplorasi kota bangkok yang penuh budaya yang cukup
etnik, dimulai dengan kunjungan ke salah satu kuil kebanggaan umat Budha, kuil Wat Pho, Wat Pho juga dikenal Candi berbaring Buddha, adalah Candi Buddha Distrik Phra Nakhon, Bangkok, Thailand, terletak di distrik Rattanakosin secara langsung berdekatan Istana Raja. Candi ini mempunyai nama resmi Wat Phra Chetuphon Vimolmangklararm Rajwaramahaviharn dimana disitu terdapat patung besar Budha Tidur atau lebih terkenal dengan nama Reclining Budha. Dikuil ini pun lingkungan nya cukup asri sehingga membuat para
peserta betah duduk dan bersenda gurau bersama-sama.
Setelah puas ber swafoto dikuil ini para peserta melanjutkan perjalanan ke salah satu pelabuhan sungai terbesar di kota Bangkok dan menjadi salah satu rute transportasi utama perdagangan di kota ini yaitu sungai Chao Praya. Tepat di seberang pelabuhan terdapat salah satu kuil yang ternama yaitu Kuil Wat Arun, Wat Arun adalah candi Buddha (wat) yang terletak di distrik Bangkok Yai di Bangkok, Thailand, tepatnya di barat hulu sungai Chao Phraya. Nama panjang dari candi ini adalah Wat Arunratchawararam Ratchaworamahavihara. Wat Arun Rajwararam atau
Candi Fajar, diambil dari nama Dewa Fajar, Aruna. Wat Arun dianggap salah satu situs yang paling terkenal di Thailand. Setelah dari Wat Arun para peserta melanjutkan perjalanan kembali menyusuri sungai Chao Praya menggunakan boat wisata. Atraksi tidak hanya sekedar sight seeing, ternyata di sungai Chao Praya ribuan ikan patin yang dipercaya suci atau keramat untuk warga lokal yang tidak boleh dipancing atau diambil karena di percaya ikan-ikan tersebut membawa keberuntungan apabila bisa melihatnya terutama yang berwarna putih. Disini para peserta diberi kesempatan memberikan makan ikan-ikan patin tersebut dengan roti roti yang sudah di siapkan di masing-masing boat. Tak terasa hari sudah cukup siang, perut para peserta pun sudah memanggil-manggil untuk di isi, bergegas lah para peserta menuju restaurant yang sudah di siapkan Kenso Indonesia dikota bangkok ini. Sesuai dengan jadwal yang sudah di buat,
malam kedua ini para peserta akan di inapkan di kota bernama Korat atau yang lebih lengkapnya Nakhon Ratchasima. Kota yang terletak di wilayah barat laut Thailand adalah merupakan kota terpadat ketiga di Negara Thailand. Tujuan para peserta dipindahkan ke Kota Korat agar lebih mendekatkan ke kota Buriram dimana MotoGP PTT Thailand diadakan. Namun sebelum menuju ke kota Korat para peserta di bawa ke Thailand Honey Products and Dried Food Factory.
Perjalanan Bangkok ke Korat cukup lama dan jauh, sekitar 4 jam perjalanan darat menggunakan Bus, terlihat beberapa peserta mengambil kesempatan untuk istirahat selama perjalanan namun ada juga yang masih bercengkrama antara satu dan lainnya. Setelah tiba di Kota Korat para peserta langsung di bersantap makan malam bersama dan beristirahat di Aisana Hotel Korat. Hotel nya sangat nyaman dengan design yang up to date di tambah area parkir dan taman yang cukup luas, setidaknya bisa mengobati kelelahan para peserta selama perjalanan.
Tiba lah hari yang ditunggu, Ngebut Bareng nonton MotoGP di PTT GrandPrix Thailand di Buriram. Dari kota Korat para peserta harus menempuh perjalanan sekitar 1 jam lebih menuju Kota Buriram, maka dari itu perjalanan pagi ini pun harus segera di lakukan agar tidak terlalu siang tiba di Buriram. Setelah sarapan para peserta pun bergegas menuju Bus yang sudah di siapkan untuk mengangkut peserta ke Sirkuit Buriram. Dengan menggunakan kaos Rider atau Team jagoannya masing-masing, para peserta tampak tak sabar untuk menuju Sirkuit dimana untuk pertama kalinya event MotoGP dilaksanakan di Thailand
Tak terasa waktu perjalanan yang ditempuh, tiba lah para peserta di Sirkuit hasil rancangan Hermann Tilke seorang kebangsaan Jerman speasialis perancang sirkuit untuk F1 dan MotoGP. Bus yang ditumpangi para peserta berhenti tepat di depan main entrance SIrkuit Internati
onal Buriram, terlihat beberapa pedagang merchandiser atau kaos-kaos rider favorit MotoGP seperti Valentino Rossi, Marc Marquez dan Dovizioso menjajakan dagangannya, tak elak para peserta dari Ngebut Bareng II ini pun tertarik untuk berbelanja, baik untuk oleh-oleh atau dipakai langsung, seperti Pak Sonny dari Mitra Tani yang terlihat bangga setelah memakai kaos rider favorit nya Valentino Rossi yang beliau beli dari pedagang tersebut. Sirkuit nya sangat luas namun sayang masih terlihat gersang mungkin karena baru yaah
….Dari main entrance panitia MotoGP menyediakan shutlle berbentuk mobil pick up petani bermesin diesel untuk menuju main venue dimana pusat exibition atau stand-stand sponsor berada dan sekaligus gate menuju tribun penonton, beberapa peserta sih ada yang bilang ” oowh ini sih sama kaya yang di phuket mobilnya” (mohon maaf admin belum pernah ke phuket soalnya hehehe……) Setibanya di Main Venue para peserta berfoto bersama sebelum berpisah menuju tribun penonton atau mau melihat-lihat terlebih dahulu ke Main Hall dimana para sponsor resmi MotoGP memamerkan produk-produk unggulannya.
Sesuai jadwal yang ditetapkan panitia MotoGP, final race untuk MotoGP akan dilaksanakan pada pukul 14.00 waktu lokal, para peserta pun mulai berpencar mencari tribun terbaik untuk menyaksikan race tersebut, soalnya di Sirkuit Buriram untuk pemegang tiket side stand tidak ditentukan di tribun mana kita bisa menonton. Race pun akan di mulai, para peserta mulai larut dalam uforia dan adrenalin para rider andalannya. Starting Grid pada balapan kali ini untuk posisi tiga teratas di isi para Rider andalan musim ini, pada pole position di isi oleh Marc Marquez di lanjut dengan Valentino Rossi dan Andre Dovizioso. Balapan berlangsung sangat sengit namun sayang balapan yang dipimpin oleh Andre Dovizioso harus menyerah di tikungan lap terakhir oleh Marc Marquez dan akhirnya Marc Marquez dari team Honda Repsol memenangkan seri ini dan semakin memperkuat pengumpulan point sebagai juara dunia 2018.
Dengan berakhirnya balapan MotoGP yang di menangkan oleh Marc Marquez dari Team Honda Repsol, para peserta mulai berkumpul kembali di titik kumpul sebelumnya untuk bersama-sama kembali ke Hotel di Korat. Keesokan harinya para peserta bergerak kembali ke kota Bangkok untuk menginap satu malam lagi sebelum kembali ke Indonesia. Namun sebelum masuk ke Hotel di Bangkok, para peserta di ajak terlebih dahulu ke beberapa tempat belanja di Bangkok seperti MBK mall dan Neon Night Market untuk belanja oleh-oleh dan sebagainya. Setelah puas berbelanja tibalah para peserta di hotel untuk beristirahat dan mengemas barang-barang belanjaan yang mereka beli selama di Thailand, bahkan terlihat ada beberapa peserta yang bertambah jumlah kopernya dikarenakan banyaknya belanjaan yang mereka beli, maklumlah Bangkok memang surga belanjanya para turis.
Pagi pun tiba, saatnya para peserta kembali ke Indonesia dan kembali ke daerahnya masing-masing. Sama seperti keberangkatan, kepulangan pun di bagi dua titik ketibaan yaitu Medan dan Jakarta sebelum kembali ke kota asalnya masing-masing. Enggan rasanya Kenso Indonesia dan seluruh perserta berpisah setelah kebersamaan yang di rasakan 5 Hari 4 Malam bersama. Canda-tawa, lelah-letih yang dirasakan semakin memper-erat hubungan silatuhrami yang terjalin selama ini, hal ini semakin mengkokohkan moto Kenso Indonesia yaitu “Tumbuh Bersama”
Sampai jumpa di Ngebut Bareng III bersama Kenso Indonesia di Phillips Island – Australia………