News
Field Farmer Day – Padang, Sumatera Barat
Pada bulan Mei 2019 lalu tepatnya 25 Mei 2019, Kenso Indonesia melaksanakan kegiatan “Field Farmer Day” bersama para petani kunci dengan komoditi padi didaerah Siulak, Sungai Penuh, Sumatera Barat. Acara ini dikuti oleh puluhan petani padi dari daerah tersebut di pandu oleh perwakilan Kenso Indonesia untuk wilayah Sumatera Barat Rangkaian acara meliputi : Aktifitas Pengamatan Diskusi dan Sosialisasi Produk Knowledge Demo Plot One Day Promo Aktifitas Pengamatan dilakukan untuk mengamati hama dan penyakit apa yang sering terjadi dilokasi tersebut, gunanya adalah untuk mengidentifikasi jenis hama dan penyakit yang ada sebelum melakukan treatment yang tepat sasaran Diskusi dan Sosialisasi sangat penting dilakukan antara Formulator (Kenso Indonesia) dengan end usernya (para petani) guna menyerap segala informasi yang diperlukan dari lapangan agar Kenso Indonesia juga dapat memberikan solusi terhadap kendala yang ada dilapangan. Layaknya HPT tanaman padi dan cara pengendaliannya Produk Knowledge juga diberikan oleh Kenso Indonesia dengan harapan para petani akan lebih mengenali produk-produk Kenso Indonesia dan tata cara penggunaannya agar tepat guna dan tepat sasaran. Demo Plot pun di lakukan sebagai uji efikasi produk terhadap sasaran yang dituju serat penggunaan dosis yang tepat. Setelah itu Kenso Indonesia bekerjasama dengan Dealer lokal menggelar acara One Day Promo yang bertujuan untuk memberi manfaat lebih kepada para petani dalam hal pembelian produk Kenso Indonesia Yuks kita lihat video details nya di bawah ini
“NGEBUT BARENG III” PT. KENSO INDONESIA
NGEBUT BARENG III PHILLIPS ISLAND INTERNATIONAL CIRCUIT – MELBOURNE, AUSTRALIA MOTOGP 2019 SERIES Phillips Island Melbourne-Australia 23 -29 October 2019 Kembali mengulang kesuksesan Program Ngebut Bareng, Kenso Indonesia kembali hadir di untuk kali ketiga menggelar program promo “Ngebut Bareng III” pada tahun 2019. Dimana sebelumnya program yang sama diluncurkan selama 2 tahun berturut-turut yaitu di tahun 2017 dan 2018. Tahun 2019 ini periode promo program masih sama dengan tahun 2018 yaitu pembelian dari Januari-Juni namun reward yang diberikan tidak main-main, yaitu Nonton MotoGP di Phillips Island Australia. Negara asal binatang Kanguru dan Koala ini menjadi tujuan wisata untuk Ngebut Bareng III ini, tentu dengan acara puncaknya yaitu melihat langsung para Rider MotoGP berlaga di Phillips Island International Circuit. Titik keberangkatan kali ini berpusat di Jakarta, pada tanggal 23 Oktober 2019 dengan menggunakan Maskapai kebanggan Republik Indonesia Garuda Airlines. Beberapa Dealers/ Distributor yang berlokasi di luar Jakarta sudah kami terbangkan sehari sebelumnya mengingat keterbatasan penerbangan dari daerah tersebut ataupun jam penerbangan yang ada. Sesuai dengan jadwal keberangkatan, kami terbang melalui T3 Soekarno-Hatta International Airport dengan rute transit di Denpasar-Bali terlebih dahulu sebelum terbang kembali ke Melbourne. Kami tiba di Melbourne jam 7.30 (local time), hangatnya matahari pagi tidak menghilangkan dinginnya angin Kota Melbourne pagi itu. Sambil mengikuti arahan dari Tour Leader kami Mr. Joy, kami bergegas menuju shuttle bus dimana bus kami sudah menunggu untuk mengantar kami keliling hari itu. First stop kami menuju Brighton Beach dimana terdapat Brighton Beach Boxes yang sangat “Instargamable” (kata anak jaman now). Brighton Beach Boxes adalah rumah-rumah kayu kecil berwarna warni yang sering digunakan warga lokal untuk menyimpan perahu kecil ataupun peralatan untuk beraktifitas di Pantai Brighton. Konon kabarnya, walau kecil harga satu rumah kayu tersebut bisa mencapai puluhan Milyar Rupiah loh….WooW bukan??. Memang daerah Brighton Beach merupakan salah satu kawasan elit di Kota Melbourne. Setelah puas berswafoto dan mengabadikan moment dilokasi tersebut, kami pun melanjutkan perjalanan kembali ke tengah kota untuk mengunjungi beberapa spot ikonik di kota Melbourne seperti Parliament House, St. Patrick Cathedral, Fitzroy Garden, Captain Cook Cottage dan Conservatory dan Shrine of Remembrance sebelum check in di Hotel Oaks on Collins yang terletak di pusat kota Melbourne Di hari kedua kami di Benua Australia ini, tujuan wisata berpindah kota, tepatnya di Kota Balllarat, kurang lebih sekitar 2 jam perjalanan dari Melbourne, Ballarat merupakan pusat pertambangan emas saat demam emas melanda dunia pada tahun 1851 -1855, dan kali ini kami akan mengunjungi salah satu pertambangan emas bernama Sorvereign Hill Goldmining Township. Dengan mempertahankan nuansa original seperti tahun 1800an, tempat wisata pertambangan ini menyajikan nuansa Koboi pada era nya, toko-toko souvenir pun tidak ketinggalan dengan menjual cinderamata bernuansa tahun old, seperti lentera, tapak kuda, ataupun alat memasak yang di gunakan pada jaman tersebut. Kami pun bersantap siang di salah satu restaurant dengan nuansa western cowboy sebelum melanjutkan ke atraksi utama yaitu masuk kedalam tambang emas dengan kedalaman 18 meter. Untuk masuk kedalam tambang kami menggunakan trem yang di design khusus untuk memudahkan kami masuk ke dalam tambang emas tersebut. Perjalanan masuk kedalam tanah dengan menggunakan trem tersebut tidak memakan waktu yang lama namun selama perjalanan cukup mencekam karena tidak ada nya sumber cahaya satu pun dan kami pun dilarang menggunakan senter atau lampu handphone hingga nanti tiba di pintu tambang. Akhirnya kami pun tiba di pintu tambang, secara otomatis lampu-lampu penerangan menyala dan menerangi rombongan untuk masuk kedalam tambang. Suhu udara sangat dingin ditambang tersebut, dengan di pimpin oleh tour guide tambang tersebut, kami pun mulai berjalan memasuki lorong-lorong tambang tersebut. Setiap tiba di ruang-ruang khusus, Tour Guide menjelaskan fungsi dan sejarah yang terjadi pada waktu itu, seperti ruang istirahat bagi para penambang, lift emergency dan dinding emas, sebelum mengakhiri perjalanan, kami diajak masuk ke ruang theater yang di design secara khusus untuk memudahkan para wisatawan untuk menangkap makna dan visualisasi dari film dokumenter yang akan disajikan, dengan menggunakan bahasa Indonesia dan berbagai efek teknologi sebuah film dokumenter dimulai, film menjelaskan sejarah awal tambang emas ini terbuat. Setelah pertunjukan film tersebut selesai, dengan mengikuti petunjuk jalan dari Tour Guide, kami kembali melintasi lorong-lorong tambang emas untuk kembali ke trem yang akan membawa kami kembali ke permukaan tanah. Sungguh sebuah pengalaman baru bagi para peserta untuk mengetahui tentang bagaimana para penambang bekerja keras dan hidup di dalam tanah. Sesuai tradisi Kenso Indonesia, setiap tahun kami menyerahkan Plakat atas apresiasi Kenso Indonesia kepada patner bisnis nya. Tepat setelah makan malam acara penyerahan plakat di buka oleh Bpk. Rangga M.A (Ast. Mgr Logs &Ops), dengan dipanggil nya satu persatu Dealer/Distibutor plakat di serahkan oleh Bpk. Zulfadhli (Sales and Marketing Mgr.) sebagai perwakilan dari Top Management yang ikut kali ini Mr. Mahmmod Youp (Business Director).Setelah penyerahan plakat, Dealer/ Distributor diberikan waktu dan tempat untuk memberi sambutan atas kritik dan saran untuk memajukan Bisnis kita bersama. Malam pun sudah cukup larut akhirnya kami pun kembali ke hotel untuk beristirahat untuk kegiatan esok hari. Tujuan hari ketiga di Negeri Kanguru ini berbeda dengan hari sebelumnya, dimana di hari sebelumnya kami berwisata di area pertambangan kali ini tema wisata nya adalah wisata alam (nature). Kami berangkat dari Kota Melbourne menuju Phillips Island jam 10.30 pagi, dengan tujuan pertama adalah Churcill Island. Pulau Churchill adalah pulau seluas 50,7 hektar di Western Port, Victoria, Australia. Pulau ini terhubung oleh jembatan dari dan ke Pulau Phillip dan pulau ini adalah situs taman Eropa pertama di Victoria. Terdapat beberapa aktrasi yang disajikan dipulau ini seperti Anjing pengembala domba, mencukur bulu domba dan lain lain. Pemandangannya pun cukup indah dengan hamparan hijau padang rumput yang luas disambut garis pantai Australia yang megah sehingga memanjakan kami untuk berswafoto selalu. Setelah bersantap siang kami pun melanjutkan perjalanan, kali ini kami akan melihat langsung salah satu hewan khas Benua Australia yaitu Koala. Binatang ini memang cukup menggemaskan tapi jangan salah loh, mereka tidak mudah untuk di jinakkan. Setibanya kami di Koala Conservation Center sudah terlihat pohon-pohon ekaliptus yang merupakan makanan utama dari Koala. Setelah memasuki lobby yang syarat dengan pernak pernik souvenir ala Koala di jajakan, kami masuk ke dalam hutan ekaliptus untuk menuju penangkaran Koala koala tersebut, beruntung kami ada beberapa ekor Koala yg sedang aktif mencari makan dari pohon satu ke yg lainnya, karena menurut salah satu ranger di lokasi tersebut, Koala hanya aktif sekitar 4 Jam sehari, sisanya atau sekitar 20 jam mereka akan tidur. Kamipun melanjutkan perjalanan ke lokasi wisata nature yg terakhir di hari ini yaitu Penguin Parade. Taman wisata ini adalah salah satu Conservation untuk Penguin dimana kami bisa melihat para Penguin kembali ke sarangnya dari lautan luas setelah seharian penuh mencari makanan untuk anak-anaknya. Parade baru bisa dilihat pada saat matahari terbenam, karena waktu tersebut lah Penguin penguin kembali ke daratan. Cuaca pada saat itu kurang mendukung karena kecepatan angin yg cukup kencang di sertai hujan beberapa kali, namun hal tersebut tidak menyurutkan antusiasisme kami untuk melihat pemandangan yang tidak kami temukan di Indonesia. Sesuai peraturan yang ada, kami tidak boleh bersuara lantang ataupun mengambil gambar pada saat proses kembali nya para Penguin karena di khawatirkan akan membuat para Penguin takut dan tidak mau kembali ke sarangnya, tetapi memori melihat secara langsung para penguin merupakan moment yang tidak terlupakan bagi kami. Malam pun tiba kami harus segera kembali ke Hotel untuk beristirahat, kebetulan malam ini kami menginap di Kota Dandenong yang tidak terlalu jauh dari Phillips Island, mengingat besok acara puncak Ngebut Bareng III nonton MotoGP berlokasi juga di Phillips Island. Tiba lah di hari puncak Ngebut Bareng III yaitu nonton MotoGP Phillips – Australia di Phillips Island International CIrcuit. Dari pagi sudah terlihat antusias para peserta tour kali ini, dengan menggunakan apparel rider favoritnya masing-masing seperti VR46 (Valentino Rossi) ataupun 93 (Marc Marquez) kami bercengkrama sambil menyantap sarapan pagi yang telah di sediakan oleh pihak Atura Hotel Dandenong. Sebenarnya jarak dari Dandenong ke Phillips Island tidaklah terlalu jauh, namun karena hari ini semua mata tertuju pada Phillips Island, kemacetan pun tidak terhindarkan, kami tiba di pintu Circuit sekitar pukul 10.30, setelah Bus terparkir dengan baik, kami pun langsung menuju gerbang utama sirkuit untuk menuju pusat Exhibition dimana para sponsor resmi mengelar lapaknya disana. Berbekal tiket “Bass Straight” yang telah di sediakan Kenso, dari lokasi Exhibition kami menggunakan Shuttle Bus untuk menuju tribun tersebut. Tribun Bass Staright merupakan salah satu tribun favorit di Phillips Island International Circuit, selain posisi yang cukup baik untuk melihat track balap, Bass Staright pun berlokasi tepat di tepi laut sehingga pemandangan nya pun cukup indah untuk di nikmati. Balapan pun dimulai, posisi pertama dalam beberapa track awal di dominasi oleh Valentino Rossi namun pembalap veteran yang mempunyai record 89 podium sebagai juara 1 pada semua kelas di MotoGP harus mengakui kegigihan para pembalap mudan seperti Maverick V dan Marc Marquez. Balap pun berlangsung sengit sampai puncak nya di lap terakhir pada perebutan posisi pertama antara Maverick dan Marquez, Maverick crash saat mencoba mengambil alih posisi pertama. Akhirnya balapan di menangkan Marc Marquez di posisi pertama, Cal Cruthlow di posisi kedua, dan Jack Miller pada posisi ketiga. Dengan kemenangan tersebut Marc Marquez membukukan point tertinggi selama karir nya. Usai balap kami pun mulai berjalan kembali keluar area sirkuit namun hujan mulai menguyur di area tersebut, akhirnya kami pun diperbolehkan melewati lintasan balap agar lebih dekat. Namun hal ini tidak di sia-siakan oleh banyak penonton, sambil berjalan mereka mengabadikan moment tersebut dengan ber swafoto. Petualangan kami di Australia belum berakhir, setelah menonton para Rider MotoGP berlaga di track pada hari sebelumnya, hari ini kami akan kembali berwisata alam di kisaran Yarra Valley, dimulai dengan naik kereta api uap “Puffing Billy” dari Stasiun Belgrave menuju stasiun Menzies Creek, melewati hutan di daerah bukit Yarra dengan sejuta pesona alam yang disajikan menjadikan perjalanan mempunyai sensasi tersendiri. Perjalananan dilanjutkan bersantap siang di salah satu restaurant penghasil Wine, disana beberapa tamu dapat melakukan wine tasting serta mendapatkan edukasi bagaimana cara memilih dan menyimpan wine yang baik dan benar. Yang unik kali ini ternyata ada salah satu karyawan Kenso Indonesia yang sedang berulang tahun, Tour Leader kami sudah menyiapkan Kue Ulang Tahun untuk Pak Surung Siallagan (Area Manager Kepri – Padang) untuk dijadikan kejutan sesaat setelah kami bersantap siang… “Happy Birtday Pak Surung, Wish you all the best”….., menurut pengakuan Pak Surung, ini kali ketiga nya dia berulang tahun tidak bersama keluarga, karena 3 tahun berturut-turut area market yang menjadi teritory nya selalu achive target sehingga membuat Pak Surung selalu ikut dalam kegiatan “Ngebut Bareng” tiga tahun berturut-turut. Kami pun lanjut menuju perkebunan buah-buahan masih di kisaran daerah Yarra Valley untuk melihat dan mencicipi buah-buahan segar yang kami petik langsung dari pohon. Puas mencicipi buah-buahan segar kami pun harus melanjutkan perjalan menuju Melbourne dan ke Oaks on Collins Hotel kembali untuk beristirahat di malam terakhir kami di Australia. Pagi pun tiba dan sesuai jadwal flight yang telah ditentukan, pesawat akan berangkat jam 14.30 (Waktu lokal). Maksapai Garuda Airlines tetap menjadi pilihan utama bagi kami, namun tidak seperti waktu berangkat sebelumnya dimana kami harus transit dibali, kali ini kami akan terbang direct dari Melbourne ke Jakarta. Melihat jam keberangkatan masih lama, beberapa peserta memanfaatkannya untuk berkemas dan ada juga yang menyempatkan diri ke Queen Victoria Market untuk berbelanja oleh-oleh. Tak terasa waktu kebersamaan kami di Australia akan usai, namun kami yakin kebersamaan ini tidak bisa dibatasi oleh waktu dan tempat. Kami atas nama seluruh Karyawan dan Jajaran Direksi Kenso Indonesia mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh Bisnis Partner kami yang telah mensukseskan program Ngebut Bareng dari Ngebut Bareng 1 hingga Ngebut Bareng 3 ini, semoga kedepannya para Bisnis Partner dan Kenso Indonesia akan selalu “TUMBUH BERSAMA” Ngebut Bareng 4? Kita tunggu tanggal mainnya, Sampai Jumpa…..
“NGEBUT BARENG II” PT. KENSO INDONESIA
NGEBUT BARENG II PTT THAILAND GRAND PRIX – MOTOGP 2018 BURIRAM-THAILAND 05 – 09 October 2018 Mengulang kesuksesan program “Ngebut Bareng” nonton MotoGP di Sepang Malaysia tahun 2017, tahun ini Kenso Indonesia meluncurkan program lanjutannya yaitu “NGEBUT BARENG II”. Dengan konsep yang hampir sama, program pembelian ini diluncurkan dari awal tahun 2018, dengan periode pembelian Januari – Juni 2018. Waktu tersebut lebih panjang dibanding tahun sebelumnya yang hanya 3 bulan (July – September) hal ini bertujuan dapat menyerap lebih banyak peserta dibanding tahun lalu. Target tersebut bukan tanpa perhitungan yang matang, tercatat 52 peserta dari 22 Dealer dan Distributor se-Indonesia yang mendapatkan reward dari program Ngebut Bareng II ini. Tahun ini ajang MotoGP yang dituju adalah PTT Thailand Grand Prix di Buriram – Thailand. Bukan tanpa sebab Kenso Indonesia memilih PTT Thailand Grand Prix menjadi tujuan tahun ini, dari 17 rangkaian seri dunia pada tahun sebelumnya di 2017, tahun ini PTT Thailand Grand Prix untuk kali pertamanya ikut mengelar ajang dunia untuk MotoGP dan menambah seri kejuaraan menjadi 18 seri. Ini merupakan sejarah baru di dunia MotoGP dan Kenso Indonesia dengan bangga dapat menjadi salah satu saksi sejarah ini. Sesuai dengan jadwal yang sudah di tetapkan tanggal 05 Oktober 2018 dimulailah perjalanan kami menuju Thailand. Keberangkatan dibagi menjadi 2 titik yaitu Kota Medan dan Kota Jakarta. Hal ini disebabkan cukup banyaknya peserta dari berbagai daerah dan terbatasnya ketersediaan kursi pesawat, mengingat banyak warga negara Indonesia yang ingin terbang ke Thailand juga untuk menonton MotoGP perdana di sana. Keberangkatan dari Medan lebih awal karena flight schedule yang tersedia hanya sedikit. Setelah semua penerbangan tiba di Bangkok, kami berkumpul di lokal restoran untuk makan malam bersama dan dilanjut ke Hotel untuk berisitirahat. Malam itu kami menginap di Midtown hotel di tengah kota Bangkok. Setelah beristirahat dimalam hari, esok hari nya para peserta sudah siap mengeksplorasi kota bangkok yang penuh budaya yang cukup etnik, dimulai dengan kunjungan ke salah satu kuil kebanggaan umat Budha, kuil Wat Pho, Wat Pho juga dikenal Candi berbaring Buddha, adalah Candi Buddha Distrik Phra Nakhon, Bangkok, Thailand, terletak di distrik Rattanakosin secara langsung berdekatan Istana Raja. Candi ini mempunyai nama resmi Wat Phra Chetuphon Vimolmangklararm Rajwaramahaviharn dimana disitu terdapat patung besar Budha Tidur atau lebih terkenal dengan nama Reclining Budha. Dikuil ini pun lingkungan nya cukup asri sehingga membuat para peserta betah duduk dan bersenda gurau bersama-sama. Setelah puas ber swafoto dikuil ini para peserta melanjutkan perjalanan ke salah satu pelabuhan sungai terbesar di kota Bangkok dan menjadi salah satu rute transportasi utama perdagangan di kota ini yaitu sungai Chao Praya. Tepat di seberang pelabuhan terdapat salah satu kuil yang ternama yaitu Kuil Wat Arun, Wat Arun adalah candi Buddha (wat) yang terletak di distrik Bangkok Yai di Bangkok, Thailand, tepatnya di barat hulu sungai Chao Phraya. Nama panjang dari candi ini adalah Wat Arunratchawararam Ratchaworamahavihara. Wat Arun Rajwararam atau Candi Fajar, diambil dari nama Dewa Fajar, Aruna. Wat Arun dianggap salah satu situs yang paling terkenal di Thailand. Setelah dari Wat Arun para peserta melanjutkan perjalanan kembali menyusuri sungai Chao Praya menggunakan boat wisata. Atraksi tidak hanya sekedar sight seeing, ternyata di sungai Chao Praya ribuan ikan patin yang dipercaya suci atau keramat untuk warga lokal yang tidak boleh dipancing atau diambil karena di percaya ikan-ikan tersebut membawa keberuntungan apabila bisa melihatnya terutama yang berwarna putih. Disini para peserta diberi kesempatan memberikan makan ikan-ikan patin tersebut dengan roti roti yang sudah di siapkan di masing-masing boat. Tak terasa hari sudah cukup siang, perut para peserta pun sudah memanggil-manggil untuk di isi, bergegas lah para peserta menuju restaurant yang sudah di siapkan Kenso Indonesia dikota bangkok ini. Sesuai dengan jadwal yang sudah di buat, malam kedua ini para peserta akan di inapkan di kota bernama Korat atau yang lebih lengkapnya Nakhon Ratchasima. Kota yang terletak di wilayah barat laut Thailand adalah merupakan kota terpadat ketiga di Negara Thailand. Tujuan para peserta dipindahkan ke Kota Korat agar lebih mendekatkan ke kota Buriram dimana MotoGP PTT Thailand diadakan. Namun sebelum menuju ke kota Korat para peserta di bawa ke Thailand Honey Products and Dried Food Factory. Perjalanan Bangkok ke Korat cukup lama dan jauh, sekitar 4 jam perjalanan darat menggunakan Bus, terlihat beberapa peserta mengambil kesempatan untuk istirahat selama perjalanan namun ada juga yang masih bercengkrama antara satu dan lainnya. Setelah tiba di Kota Korat para peserta langsung di bersantap makan malam bersama dan beristirahat di Aisana Hotel Korat. Hotel nya sangat nyaman dengan design yang up to date di tambah area parkir dan taman yang cukup luas, setidaknya bisa mengobati kelelahan para peserta selama perjalanan. Tiba lah hari yang ditunggu, Ngebut Bareng nonton MotoGP di PTT GrandPrix Thailand di Buriram. Dari kota Korat para peserta harus menempuh perjalanan sekitar 1 jam lebih menuju Kota Buriram, maka dari itu perjalanan pagi ini pun harus segera di lakukan agar tidak terlalu siang tiba di Buriram. Setelah sarapan para peserta pun bergegas menuju Bus yang sudah di siapkan untuk mengangkut peserta ke Sirkuit Buriram. Dengan menggunakan kaos Rider atau Team jagoannya masing-masing, para peserta tampak tak sabar untuk menuju Sirkuit dimana untuk pertama kalinya event MotoGP dilaksanakan di Thailand Tak terasa waktu perjalanan yang ditempuh, tiba lah para peserta di Sirkuit hasil rancangan Hermann Tilke seorang kebangsaan Jerman speasialis perancang sirkuit untuk F1 dan MotoGP. Bus yang ditumpangi para peserta berhenti tepat di depan main entrance SIrkuit International Buriram, terlihat beberapa pedagang merchandiser atau kaos-kaos rider favorit MotoGP seperti Valentino Rossi, Marc Marquez dan Dovizioso menjajakan dagangannya, tak elak para peserta dari Ngebut Bareng II ini pun tertarik untuk berbelanja, baik untuk oleh-oleh atau dipakai langsung, seperti Pak Sonny dari Mitra Tani yang terlihat bangga setelah memakai kaos rider favorit nya Valentino Rossi yang beliau beli dari pedagang tersebut. Sirkuit nya sangat luas namun sayang masih terlihat gersang mungkin karena baru yaah….Dari main entrance panitia MotoGP menyediakan shutlle berbentuk mobil pick up petani bermesin diesel untuk menuju main venue dimana pusat exibition atau stand-stand sponsor berada dan sekaligus gate menuju tribun penonton, beberapa peserta sih ada yang bilang ” oowh ini sih sama kaya yang di phuket mobilnya” (mohon maaf admin belum pernah ke phuket soalnya hehehe……) Setibanya di Main Venue para peserta berfoto bersama sebelum berpisah menuju tribun penonton atau mau melihat-lihat terlebih dahulu ke Main Hall dimana para sponsor resmi MotoGP memamerkan produk-produk unggulannya. Sesuai jadwal yang ditetapkan panitia MotoGP, final race untuk MotoGP akan dilaksanakan pada pukul 14.00 waktu lokal, para peserta pun mulai berpencar mencari tribun terbaik untuk menyaksikan race tersebut, soalnya di Sirkuit Buriram untuk pemegang tiket side stand tidak ditentukan di tribun mana kita bisa menonton. Race pun akan di mulai, para peserta mulai larut dalam uforia dan adrenalin para rider andalannya. Starting Grid pada balapan kali ini untuk posisi tiga teratas di isi para Rider andalan musim ini, pada pole position di isi oleh Marc Marquez di lanjut dengan Valentino Rossi dan Andre Dovizioso. Balapan berlangsung sangat sengit namun sayang balapan yang dipimpin oleh Andre Dovizioso harus menyerah di tikungan lap terakhir oleh Marc Marquez dan akhirnya Marc Marquez dari team Honda Repsol memenangkan seri ini dan semakin memperkuat pengumpulan point sebagai juara dunia 2018. Dengan berakhirnya balapan MotoGP yang di menangkan oleh Marc Marquez dari Team Honda Repsol, para peserta mulai berkumpul kembali di titik kumpul sebelumnya untuk bersama-sama kembali ke Hotel di Korat. Keesokan harinya para peserta bergerak kembali ke kota Bangkok untuk menginap satu malam lagi sebelum kembali ke Indonesia. Namun sebelum masuk ke Hotel di Bangkok, para peserta di ajak terlebih dahulu ke beberapa tempat belanja di Bangkok seperti MBK mall dan Neon Night Market untuk belanja oleh-oleh dan sebagainya. Setelah puas berbelanja tibalah para peserta di hotel untuk beristirahat dan mengemas barang-barang belanjaan yang mereka beli selama di Thailand, bahkan terlihat ada beberapa peserta yang bertambah jumlah kopernya dikarenakan banyaknya belanjaan yang mereka beli, maklumlah Bangkok memang surga belanjanya para turis. Pagi pun tiba, saatnya para peserta kembali ke Indonesia dan kembali ke daerahnya masing-masing. Sama seperti keberangkatan, kepulangan pun di bagi dua titik ketibaan yaitu Medan dan Jakarta sebelum kembali ke kota asalnya masing-masing. Enggan rasanya Kenso Indonesia dan seluruh perserta berpisah setelah kebersamaan yang di rasakan 5 Hari 4 Malam bersama. Canda-tawa, lelah-letih yang dirasakan semakin memper-erat hubungan silatuhrami yang terjalin selama ini, hal ini semakin memperkokohkan moto Kenso Indonesia yaitu “Tumbuh Bersama” Sampai jumpa di Ngebut Bareng III bersama Kenso Indonesia di Phillips Island – Australia………
PROMO “KUCEK-KUCEK”
PROMO BUNDLING *GRATIS satu bungkus Sabun Detergen 55gr Setiap pembelian 1 Botol KEN-UP, KEN-TEC, KENFOSAT dan PARA SPECIAL kemasan 4L *GRATIS satu buah Sabun Mandi Batang Setiap pembelian 1 Botol KENREL kemasan 1L *GRATIS satu buah Sabun Mandi Batang Setiap pembelian 1 Botol KENMECTIN kemasan 500ML *Selama persediaan masih ada *Syarat dan Ketentuan berlaku
DEALER APPRECIATION TRIP 2018, KENSO GOES TO JAPAN “Arigatou Gozaimasu”
DEALER APPRECIATION TRIP 2018, KENSO GOES TO JAPAN “Arigatou Gozaimasu” Sebagai bentuk apresiasi Kenso Indonesia kepada seluruh dealer/distribustor yang sudah men-support Kenso Indonesia di tahun 2017, Kenso Indonesia mengajak para dealer/distributor yang terpilih ke JEPANG pada bulan april 2018 lalu, tepatnya 23-29 April 2018. Bulan april-mei menjadi pilihan utama para wisatawan yang hendak berwisata ke Negara yang disebut juga sebagai Negeri Matahari Terbit itu karena sudah mulai masuknya musim semi. Cuaca dan suhu cukup bersahabat untuk beraktifitas diluar rumah dan ditambah indahnya bunga-bunga bermekaran terutama BUNGA SAKURA yang menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan. April-Mei merupakan high season bagi Jepang, dimana bulan inilah para pelancong dari manca negara masuk ke negara mereka. Kenso Indonesia berkesempatan bisa berkunjung bersama dengan para Dealer/Distributornya untuk mengekplorasi keindahan jepang dalam Shibazakura Festival. Seluruh persiapan telah dilakukan, Kenso Indonesia bekerja sama dengan Bayu Buana Travel Service menyusun details jadwal, tranportasi dan akomodasi selama di jepang, total perjalanan ini memakan waktu 7 hari 6 malam. Perjalanan dimulai dengan diterbangkannya para undangan dari daerah nya masing-masing menuju Jakarta dimana sehari sebelum para peserta akan diberangkatkan ke Jepang pada tanggal 23 Oktober 2018. Dengan menggunakan ANA AIR, para peserta diterbangkan dari Jakarta menuju Tokyo melalui bandara Haneda. Setibanya di Haneda International Airport kami disambut oleh lokal tour guide kami Ms.Onoda. Ms. Onoda walaupun asli orang Jepang tapi sangat fasih berbahasa Indonesia sehingga memudahkan kami untuk berkomunikasi. Dari bandara ke kota Tokyo sekitar satu jam perjalanan darat menggunakan Bus, udara dingin masih terasa sangat bagi para peserta, karena kita tahu di Indonesia udara cukup hangat dan sangat berbeda dengan Jepang. Shinagawa Prince Hotel Tokyo menjadi tempat beristirahat pertama kami di Jepang, lokasi nya cukup nyaman, dekat dengan stasiun besar Shinagawa. Kami tiba di hotel cukup sore, setelah pembagian kamar kami bergegas masuk kamar untuk sekedar melepas lelah dan menyegarkan badan dengan mandi air hangat mengingat waktu makan malam sudah dekat. Malam itu para peserta di ajak makan di restoran lokal khas jepang. Dari kami masuk, kami sudah di sambut dengan meriah oleh seluruh pelayan dan koki restoran itu, seperti yang kita ketahui adat dan budaya serta prilaku orang jepang memang terbilang cukup unik dan ramah, biasanya mereka akan membungkukkan badan nya walau hanya sekedar menyapa ataupun berpisah, hal tersebut yang membuat kami merasa disambut baik oleh mereka disana. Makanan pun tak lama dihidangkan, bahan baku ikan menjadi sajian utama malam itu. Sambil menikmati hidangan khas jepang para peserta pun terlihat bersenda gurau satu sama lain dan menghangatkan tali silahturahmi yang sudah terjalin selama ini. Tak terasa waktu kian malam, di balut udara dingin malam itu para peserta kembali ke hotel berjalan kaki sambil menikmati indahnya kota Tokyo dimalam hari. DI hari kedua di Tokyo, para peserta di ajak mengunjungi beberapa taman buatan disekitaran Tokyo. Pertama para peserta menuju HITACHI SEASIDE PARK di daerah Ibaraki dimana taman ini memiliki puluhan jenis tanaman bunga dan terutama bunga TULIP. Taman tersebut cukup luas dan megah, para peserta menyempatkan berfoto bersama bahkan ber-selfie ria sambil menikmati keindahan bunga-bunga yang bermekaran. Taman ini dibagi beberapa area menurut jenis bunga yang ditanam. Sebagai tujuan kedua, para peserta dibawa menuju taman ASHIKAGA FLOWER PARK. Disini bunga yang terkenal adalah bunga WISTERIA. Bunga Wisteria adalah genus tanaman berbunga di keluarga kacang-kacangan, Fabaceae, yang mencakup sepuluh spesies kayu panjat yang berasal dari Cina, Korea, dan Jepang. Terdapat berbagai warna yang disajikan ditaman tersebut dari ungu hingga putih. Ditaman ini juga tersedia bunga khas Negara Matahari terbit yaitu SAKURA, namun memang taman ini tidak sebesar taman Hitachi Seaside namun tidak mengurangi minat para peserta untuk ber swafoto ataupun berfoto bersama yang tercinta. Setelah menikmati keindahan bunga di kedua taman tersebut, para peserta kembali ke Tokyo untuk bermalam dihotel. Setelah para peserta menyantap sarapan pagi yang telah disediakan pihak hotel, para peserta langsung check out karena dihari ketiga ini para peserta akan pindah kota menuju Kawaguchi. Namun sebelumnya para peserta di bawa ke salah satu pusat pembelanjaan Factory Outlet terbesar di Jepang ” GOTEMBA”. Disinilah para peserta yang menyukai produk-produk branded dan terjakau dimanja, dari produk fashion hingga ke mainan anak-anak dapat di jumpai disini. Perjalanan pun dilanjutkan menuju kota kecil bernama Kawaguchi, Kawaguchi adalah salah satu kota kecil di kisaran salah satu objek wisata ternama “Fujiyama Mountain” atau kita lebih mengenalnya Gunung Fuji dengan salju abadi di puncak gunung tersebut. Hotel bernuansa Tatami di pinggir danau Kawaguchi dan mempunyai pemandangan yang indah berlatar belakang Gunung Fuji sudah siap menanti kedatangan para peserta di kota Kawaguchi, dan juga di hotel tersebut terdapat fasilitas pemandian Onsen. Pemandian onsen merupakan kebudayaan mandi orang jepang yang sangat berbeda dengan budaya orang, dimana biasanya orang-orang mandi bersama dalam satu kolam hangat tanpa busana sedikit pun, eehh… jangan mikir yang aneh-aneh dulu, untuk jenis kelamin dibedakan kok ruang dan kolamnya pasti. Malam hari para peserta terlihat juga menggunakan busana khas jepang “Yukata” saat makan malam bersama, hal ini semakin menguatkan suasana Jepang yang traditional. Pagi pun tiba, para peserta terlihat sangat antusias dengan agenda hari ini yaitu FUJIYAMA Mountain. Setelah sarapan dan check out sambil diwarnai senda gurau antar peserta, kami melanjutkan perjalan pertama kami hari ini ke Gunung Fuji. Atas berkat rahmat yang Maha Kuasa, hari ini cuaca cukup cerah dan bersahabat hingga perjalanan bus bisa naik sampai titik pandang teratas dan menikmati keindahan Gunung Fuji secara menyeluruh. Setibanya di di Gunung Fuji, para peserta langsung berswafoto untuk mengabadikan moment yang mungkin bisa di bilang cukup istimewa bisa sampai di salah satu Gunung terindah di dunia. Di lokasi ini terlihat banyak toko-toko souvenir ataupun makanan-makanan kecil untuk turis-turis yang datang, terlihat juga spot-spot salju tersisa dari musim dingin sebelumnya. Setelah puas menikmati udara dingin dan pemandangan indah di Gunung Fuji, perjalanan dilanjutkan menuju desa wisata OSHINO HAKAI VILLAGE, desa yang dijaga keasliannya dengan rumah-rumah tradisional dan tradisi kehidupannya sangat indah di nikmati, terlihat juga beberapa pohon bunga sakura menambah ciri khas desa tradisional Jepang dimasa lampau. Didesa ini pun dijual souvenir-souvenir dan makanan khas Desa tersebut untuk para turis dan wisatawan. Perjalanan pun dilanjutkan ke SHIBAZAKURA Festival. Festival ini biasanya dibuat musiman, jadi kami beruntung bisa mengunjungi Festival ini. Shibazakura itu sendiri adalah sejenis tanaman semak berbunga yang berwarna merah muda pekat. Bunga ini sebenarnya bernama “Hanatsume Kusa” atau bahasa latinnya Phlox subulata, tetapi karena bunga ini memiliki 5 kelopak bunga dan warna merah muda sehingga akhirnya lebih dikenal dengan nama Shibazakura atau jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia adalah “Sakura Rumput”. Dengan berlatar belakang Gunung Fuji yang megah, Shibazakura kadang disebut juga “karpet”nya Gunung Fuji. Di festival ini kita bisa melihat beragam bunga Shibazakura mulai dari yang berwarna merah muda, putih dan ungu yang ditanam dengan jumlah lebih dari 800.000. Selain shibazakura, kita juga dapat menikmati bunga dengan jenis lainnya seperti bunga Muscari, bunga Ane Mone, bunga Forsythia dan masih banyak lagi. Puas hari ini para peserta di bawa menikmati keindahan alam Jepang dari Gunung Fuji yang menjadi kebanggaan masyarakat jepang hingga ke “Sakura Rumput” yang terhampar luas dengan warna-warni yang indah, akhirnya para peserta menuju kota Takayama untuk bermalam. Pada saat makan malam, Kenso Indonesia juga berkesempatan memberikan plakat kepada seluruh bisnis patner yang ikut tour kali ini. Plakat di bagi menjadi 3 kategori yaitu Silver, Gold dan Platinum. Kategori dibagi berdasarkan prestasi atas kontribusi para bisnis patner ke PT. Kenso Indonesia pada tahun 2017 . Tercatat ada 3 bisnis patner yang meraih Platinum Award untuk tahun 2017, yaitu PT. Segoro Internasional, PT. Perdana Agro Mandiri dan CV. Anugrah Tani. Keesokan hari ini para peserta dijadwalkan melakukan aktifitas ALPINE ROUTE. Setelah puas mata dimanjakan oleh keindahan bunga-bunga musim semi yang mekar di Jepang, kali ini para peserta akan merasakan pengalaman mendaki gunung bagaikan di Pegunungan Alpine. Tenang saja para peserta tidak harus berjalan kaki untuk menikmati wisata pegunungan di Jepang ini. Pemerintah Jepang sudah cukup apik men-design segala bentuk tranportasi penunjang tanpa menghilangkan sensasi pegunungan es ini. Ada 2 titik rangkaian keberangkatan untuk wisata Alpine Route ini, yaitu Ogizawa di perfektur Nagano atau Tateyama di perfektur Toyama. Para peserta memulai perjalanan melalui titik Toyama dengan bertujuan untuk exitnya berada di Nagano yang akan menjadi tuan rumah untuk bermalam nanti. Perjalanan di mulai dari Tateyama Station menuju Bijodaira Bus Station dengan menggunakan cable car yang bentuk nya cukup unik, tp setelah perjalan dimulai bentuk unik cable car ini ternyata memang di design sedemikian rupa untuk dapat melewati medan yang cukup terjal. Perjalanan memakan waktu 7 Menit lalu disambung oleh Bus menuju Murodo sekitar 45-50 menit. Murodo merupakan puncak tertinggi untuk wisata Apine Route, dan disini lah Snow Wall setinggi 10-20 meter berada, selain itu hamparan salju dipuncak gunung ini pun sangat indah. Untunglah saat itu angin tidak terlalu kuat, sehingga efek dingin tidak terlalu menggangu para peserta. Setelah puas berfoto dihamparan salju dan Snow Wall para peserta makan siang di Murodo Station. Setelah kenyang dan cukup hangat, para peserta melanjutkan perjalanan dengan menggunakan Tateyama Tunnel Trolley Bus, Bus ini berada dalam terowongan didalam Gunung Tateyama sehingga memberikan sensasi yang cukup mengasikan bagi para peserta. Perjalanan hanya 10 menit, tibalah para peserta di Daikanbou untuk menaiki Tateyama Ropeway, sama seperti kereta gantung di TMII tetapi bedanya dengan bentangan kabel sepanjang 1.7 KM, tidak adanya tiang penyangga di antaranya, Wow… cukup menegangkan juga bagi beberapa peserta saat mulai naik Ropeway ini. Perjalanan 7 menit yang menegangkan sekaligus mengangumkan karena dari Ropeway ini, pemandangan luas pegunungan Tateyama terlihat jelas. Tibalah di Kurobedaira, disini para peserta melanjutkan perjalanan menggunakan cable car kembali menuju Kurobe Dam. Kurobe Dam merupakan bendungan besar yang sengaja di bangun untuk menahan curahan air bila saat musim panas datang dan melelehkan sebagian salju di pegunungan ini. Pemandangannya pun sangat menarik sehingga membuat para peserta tidak henti-hentinya mengabadikan momen tersebut. Setelah lelah berjalan kaki menyusuri bendungan besar, para peserta melanjutkan perjalanan menggunakan trolley bus menuju parkiran bus para peserta. Antara lelah campur perasaan bahagia dan puas jelas terpancar dari raut wajah para peserta diakhir wisata ini. Para peserta pun bermalam di Nagano untuk malam ini sebelum melanjutkan perjalanan kembali ke Tokyo. Perjalanan belum selesai, keesok hari nya para peserta melanjutkan perjalanan kembali Tokyo dan langsung menuju kawasan Shibuya yang terkenal dengan Shibuya Crossing dan patung si anjing setia Hachiko. Malam itu para peserta menginap di KEIO Hotel Shinjuku area. Shinjuku area merupakan destinasi wisata malam hari di Tokyo. Di iringi gemerlap lampu dan layar – layar besar LCD disepanjang jalan, area ini kerap penuh sesak oleh wisatawan-wisatawan asing. Tak terasa malam pun kian larut para peserta lalu kembali ke hotel untuk beristirahat dan mengemas barang bawaannya dan oleh-oleh yang sudah dibeli selama di Jepang karena besok direncanakan para peserta akan kembali ke Indonesia. Dikarenakan jadwal pesawat kembali ke Indonesia terbang dimalam hari, setelah sarapan para peserta masih berkesempatan mengujungi beberapa lokasi di Tokyo seperti ASAKUSA KANON TEMPLE , ROYAL PALACE, Photo Stop dengan latar belakang TOKYO SKY TREE TOWER, dan setelah makan siang para shopper dibawa ke GINZA street dimana di daerah ini terdapat toko-toko branded dari seluruh dunia dari fashion wear hingga perhiasan ternama. Puas shopping, saat nya peserta makan malam dan melanjutkan perjalanan menuju bandara Haneda untuk kembali ke Indonesia. Tak terasa sudah hampir 8 hari para peserta bersama-sama, kebahagian dalam kebersamaan ini tidak seberapa dibanding kerjasama yang baik antara Bisnis Patner yang diundang kali ini dengan Kenso Indonesia selama ini. Semoga kehangatan ini tetap berjalan dan kami “TUMBUH BERSAMA” seperti moto Kenso Indonesia saat ini. Sampai Jumpa
Products Launching
PRODUCTS LAUNCHING Ken-Mectin, Kendiuron, Ken-Agro, Celso & Power Pro Diawal tahun 2018, tepatnya pada tanggal 16 – 18 Maret 2018, PT. Kenso Indonesia mengundang hampir seluruh bisnis patner nya ke kota Yogyakarta. Kota Yogyakarta yang di kenal juga dengan kota pelajar atau kota budaya sengaja dipilih untuk menjadi bagian sejarah PT. Kenso Indonesia, dimana baru pertama kalinya PT. Kenso Indonesia akan menggelar acara “Product Launching” untuk produk-produk terbaru nya. Hal ini sangat membanggakan untuk PT. Kenso Indonesia, oleh karena itu PT. Kenso Indonesia ingin membagi moment ini Bersama bisnis patner yang selama ini sudah sangat mendukung dan tumbuh Bersama Kenso Indonesia. Tercatat 42 peserta dan undangan baik dari Dealer, Distributor, Karyawan dan Media yang ikut memeriahkan acara ini. Rangkaian acara dimulai dari tanggal 16 Maret 2018 dimana para undangan di terbangkan dari daerahnya masing-masing menuju Kota Yogyakarta. The Alana Yogyakarta Hotel & Convention Center didaulat menjadi akomodasi untuk para undangan selama 3 hari mendatang dan juga venue untuk acara puncak yang akan diadakan pada tanggal 17 Maret 2018 malam disalah satu ruangan MICC The Alana Yogyakarta Hotel & Convention Center yang merupakan salah satu Convention Center terbesar di Yogyakarta. Menuju malam pagelaran Product Launching, PT. Kenso Indonesia juga sudah menyiapkan rangkaian wisata di pagi harinya untuk mengenal lebih jauh Kota Yogyakarta khususnya wisata alam Gunung Merapi atau yg sering di kenal dengan “Lava Tour”. Lava tour saat ini menjadi wisata utama bagi wisatawan luar daerah dan terlebih wisatawan manca Negara untuk sekedar berjelajah menggunakan jeep 4×4 ataupun ingin mengetahui sisa-sisa keganasan bencana alam yang terjadi. Seperti yang kita ketahui mengenai erupsi Gunung Merapi di tahun 2010, asap/ awan panas yang sering disebut “wedus gembel” dan semburan debu vulkanik sempat melumpuhkan Yogyakarta khususnya daerah Sleman. Dan tidak lupa aksi heroik sang Juru Kunci Mbah Marijan yang tetap tinggal di rumahnya yang konon katanya aksi tersebut dilakukan demi meredam amarah sang Gunung Merapi. Nah … untuk mengenang dan menghormati para korban dan bencana alam ini, masyarakat sekitar membuat beberapa museum kecil yang berisi sisa-sisa barang ataupun hewan ternak yg terkena dampak bencana alam tersebut. Perjalanan cukup menyenangkan, mengingat rata-rata para undangan yang datang merupakan orang luar daerah Yogyakarta yang mungkin selama ini hanya melihat dan mendengar berita tentang Gunung Merapi. Setelah Jeep melakukan beberapa stop di spot-spot yang ada, perjalan diakhiri di daerah Kali Kuning. Disini lah spot yang ditunggu para peserta tour pecandu adrenalin, di spot ini Jeep akan bermain-main di kisaran Kali/ Sungai yang berarti,, BASAH. Ada yang cukup hanya melihat di pinggir sungai atau di atas jeep yang parkir, namun banyak yang ingin menjajal trek air ini dengan Jeep 4x4nya. Selesai berbasah basahan, para undangan kembali ke hotel untuk beristirahat dan bersiap untuk acara puncak pada malam hari nya. Tiba lah dimalam puncak dimana tujuan utama Kenso Indonesia mengundang para bisnis patner untuk mengukir sejarah dimana pertama kalinya Kenso Indonesia melakukan product launching untuk produk terbarunya. Bertempat disalah Hall didalam gedung MICC The Alana Hotel Yogyakarta. Tepat jam 19.00 WIB acara dimulai oleh iringan musik Band asli Yogyakarta yang memadukan seni musik jawa dengan seni musik pop modern, terlihat dari instrument yang digunakan band tersebut dimana terdapat alat-alat musik traditional jawa yang digunakan. Open mic dilakukan oleh sang MC Kondang asal Yogyakarta. Menginjak ke acara utama malam itu, Dato’ Soh Kinn Roo sebagai Owner/Director PT. Kenso Indonesia mengungkapkan “ Usaha pertanian di Indonesia digadang masih prospektif dan akan terus bertambah. Kondisi tersebut menjadi salah satu sebab, bisnis pestisida akan terus meningkat. Pasalnya pestisida sebagai pengendali hama dan penyakit turut berperan dalam peningkatan produksi pertanian”. Bahkan menurut Dato’ Soh Kinn Roo dalam 5-10 tahun kedepan, bisnis pestisida di tanah air akan bertumbuh dua kali. Karena itu menurut Dato’ Soh Kinn Roo, Kenso akan serius berbisnis di Indonesia dengan menivestasikan banyak sumber daya. “Target kami, bisnis Kenso di Indonesia dapat bertumbuh rata-rata setinggi 20-30% pertahunnya”ujarnya. Seraya di Amin kan oleh Business Director Kenso Indonesia Mr. Mahmood Youp, “ sejak berbisnis di Indonesia pada 2006, kini Kenso telah memasarkan tapi juga mengedukasi petani dan distributor. “Ini adalah bentuk dukungan kongkrit kami untuk pertanian Indonesia dan sesuai moto kami yaitu Together We Grow atau Tumbuh Bersama. Untuk merealisasikan target itu, Kenso terus berinovasi untuk menghadirkan produk yang berkualitas namun dengan harga terjangkau. Dan sebagai produk terbaru dari Kenso Indonesia dengan bangga Kenso Indonesia mempersembahkan : 1. Ken-Mectin 39 EC, Insektisida kontak dan lambung berspektrum luas untuk tanaman hortikultura 2. Kendiuron 5252 SC, Herbisida pengendali gulma berdaun lebar dan rumput teki pada tanaman tebu dan kelapa sawit 3. KenAgro, bahan pembasah bukan ionic untuk kesemua jenis pestisida 4. Celso 200 EC, Insektisida untuk pengendali penggerek buah pada tomat 5. Power Pro 250 EC, Fungisida pengendali hawar daun pada tanaman jagung Acara lalu dilanjutkan dengan kegiatan makan malam dan ramah tamah antar para undangan dengan Staff dan Top Management Kenso Indonesia. Acara selesai pukul 22.00 WIB ditutup oleh tembang Evergreen “Kemesraan” yang dipopulerkan oleh Iwan Fals dinyanyikan bersama sama di iringi home band. (Foto Team Kenso Indonesia bersama dengan beberapa Distributor/Dealer) Written by ran69a
“NGEBUT BARENG” PT. KENSO INDONESIA
NGEBUT BARENG PT. KENSO INDONESIA Pada tahun 2017 PT. Kenso Indonesia meluncurkan program promo “Ngebut Bareng” nonton MotoGP di Sepang Malaysia. Program promo tersebut diluncurkan pada bulan Juni 2017 untuk pembelian periode July – September 2017 untuk seluruh Dealer dan Distributor se Indonesia. 16 Dealer dan Distributor tercatat ikut berpatisipasi dalam Program Promo ini, dengan jumlah peserta mencapai 36 orang. Ngebut Bareng nonton MotoGP di sepang dilaksanakan mulai tanggal 26 – 30 Oktober 2017. Para peserta di berangkatkan dari daerah nya masing-masing untuk diterbangkan langsung ke Kuala Lumpur khusus bagi daerah yang memiliki penerbangan langsung dan bagi yang tidak memiliki penerbangan langsung, pasa peserta berkumpul di Kota Jakarta sehari sebelumnya dan baru keesokan hari nya para peserta diberangkatan ke Kuala Lumpur Malaysia. Setibanya di Kuala Lumpur para peserta langsung diajak makan malam di Local Restaurant Muar Home Cooked Restaurant sebelum cek in di Hotel The Royale Chulan Bukit Bintang Hotel Superior, Kuala Lumpur dimana para peserta akan menginap selama 4 malam kedepan. The Royal Chulan Bukit Bintang Hotel adalah salah satu hotel yang terletak tepat di tengah area yang tidak asing lagi bagi wisatawan manca Negara yaitu “Bukit Bintang”. Bukit Bintang menyajikan segala hal yang diperlukan wisatawan asing yg berlibur di Kuala Lumpur Malaysia, dari Sentra buah tangan khas KL-Malaysia, berbagai jenis makanan lokal dan manca Negara, hingga Mall megah yang menjual barang-barang branded. Hampir setiap malam area ini ramai oleh wisatawan luar negri yang hanya sekedar kongkow dan menikmati wisata kuliner yang disajikan ditemani musisi-musisi jalan dengan tembang-tembang rock melayu khas Malaysia. Dihari kedua ini para peserta di ajak mengunjungi Pabrik Kenso Corp yang berlokasi di Pulau Indah dekat dengan pelabuhan international Kuala Lumpur – Malaysia yaitu Port Klang. Pagi hari para peserta mengawalinya dengan sarapan Bersama di Hotel The Royal Chulan, sambil menikmati hidangan sarapan para peserta bercengkarama dan bersenda gurau, hal ini menunjukan keakraban antar para peserta selama perjalanan ini. Selesai sarapan para peserta langsung di berangkatan ke daerah Pulau Indah. Perjalanan cukup jauh kurang lebih sekitar 1 jam kami tiba di Pabrik Kenso Corp-Malaysia. Setiba nya di Pabrik Kenso Corp, para peserta di sambut oleh para Staff dan Manager yang dipimpin oleh Mr. Bryan Chen Kong Yep sebagai Factory Manager. Sebelum para peserta diajak untuk melihat langsung proses produksi, para peserta berkumpul terlebih dahulu disalah satu ruangan untuk mendengar kata sambutan dari Mr. Bryan dan juga safety briefing didalam Pabrik, Kenso Corp Factory sudah tersertifikasi oleh ISO 9001:2015 sehingga Mutu untuk semua produk Kenso sudah terjamin dan berkualitas tinggi. Para peserta terlihat sangat antusias dengan kunjungan kali ini, banyak dari para peserta yang melakukan Tanya jawab dengan para staff dan manager yang memandu kunjungan ini. Setelah kunjungan kedalam pabrik, para peserta terlihat sangat puas dan merasa yakin akan kualitas produk-produk Kenso terutama pabrik di Pulau Indah ini sudah di dukung oleh peralatan-peralatan canggih dan Quality Management System yang baik. Perjalanan hari ini dilanjutkan dengan”Halfday City Tour”. Setelah selesai kunjungan pabrik para peserta di bawa kembali ke Kuala Lumpur untuk melakukan City Tour di sekitar Kuala Lumpur sehabis bersantap siang di Restoran local. Perjalanan di mulai dengan mengunjungi Istana Raja “ King’s Palace” dilanjut dengan National Monument, Independence Square atau sering di kenal dengan nama Lapangan Merdeka dan tidak lupa Menara Kembar “ Petronas Twin Tower” yang menjadi salah satu Landmark di Kuala Lumpur. Untuk memanjakan para souvenir hunter atau pemburu cindera mata, para peserta diajak ke salah satu Pasar Cinderamata terbesar di Kuala Lumpur yaitu Central Market yang lokasi sangat berdekatan dengan China Town area dimana di situ juga banyak penjual produk produk cindera mata dan barang – barang branded aspal (asli tapi palsu). Lelah berbelanja, para peserta siap untuk lanjut makan malam lalu kembali ke Hotel untuk beristirahat. “Ngebut Bareng” Tema ini diambil karena sesuai dengan aktrasi utama perjalanan ini “MotoGP race”. Yup dihari ketiga ini para peserta akan diajak ke Sepang-Malaysia, tepatnya Sirkuit Internasional Sepang-Malaysia untuk melihat babak kualifikasi balap motor terbaik di dunia. Acara MotoGP itu sendiri berlangsung selama tiga hari berturut-turut, diawali hari pertama yaitu latihan, hari kedua babak kualifikasi untuk mencari posisi start balap dan hari ketiga yaitu besok dimana adalah hari puncak para pembalap menjajal kemampuan terbaiknya untuk bertanding dan menjadi yang terbaik. Penghelatan MotoGP selain menyajikan pembalap-pembalap terbaik seluruh dunia dalam menguji kemampuannya, di acara ini pun tersedia both-both para sponsor dengan sejuta program promo yang diberikan, ada juga souvenir-souvenir khusus MotoGP yang hanya ada di setiap acara ini digelar dan tak lupa para “Umbrella Girl” yang memanjakan para kaum adam yang datang.Hari pun tak terasa sudah sore, sudah saat nya para peserta kembali ke Kuala Lumpur untuk beristirahat menjelang acara utama yaitu MotoGP race besok pagi. Tiba lah di hari yang dinanti nanti nonton MotoGP Race Sepang –Malaysia, Para peserta terlihat sangat antusias untuk acara hari, seperti hari-hari sebelumnya sarapan pagi masih dipenuhi canda tawa dan senda gurau antar peserta, tidak terlihat lelah di wajah para peserta walau kemaren di Sirkuit Sepang di payungi Matahari yang terang benderang seharian. Rupanya para peserta sudah tidak sabar lagi melihat jagoan nya masing-masing bertanding di arena balap. Ada sang Legend Hidup Valentino Rossi yang dibalapan sebelumnya cidera patah tulang diarea kaki, Juara Dunia tahun lalu dan pemuda yang sangat pemberani Marc Marquez ada juga Andrea Dovizioso, Maverick Vinales dan tak ketinggal pembalap-pembalap veteran seperti Dani Pedrosa, Jorge Lorenzo dll. Tujuan mereka hanya satu, menjadi yang tercepat di Sepang-Malaysia. Berbekal dengan atribut-atribut MotoGP, para peserta dengan bangga memakai kaos, topi, syal dll menyatakan dukungannya atas pembalap-pembalap mereka. Setibanya di sepang sirkuit, para peserta langsung menuju tribun penonton, kali ini Kenso medapatkan tribun persis samping VR46 Tribun, dimana para pendukung sejati Valentino Rossi menonton pentandingan kali ini. Sesuai dengan rundown acara hari ini, pertandingan awal dimulai dari Moto3 dan Moto2 dengan semua rangkaian acara yg sudah disusun panitia balap MotoGP Sepang kali ini. Tepat sebelum pertandingan puncak MotoGP, Sepang Sirkuit International di guyur hujan deras. Kondisi ini menyebabkan balapan puncak MotoGP di undur untuk beberapa saat. Terlihat Safety Car mutar beberapa kali di dalam sirkuit untuk memastikan kondisi sirkuit layak atau tidak untuk diselelnggarakan nya balapan MotoGP yang sudah ditunggu-tunggu. Akhirnya hujan berhenti tetapi menyisakan aspal basah bagi para Rider yang sebentar lagi akan tampil menuju garis finish. Para Team balap mulai menyusun strategi dari type ban yang akan digunakan hingga settinga mesin motor dari para pembalap tersebut. Tiba lah saat yang dinantikan “Race MotoGP” dimulai, walau diawalin aspal yang basah dan beberapa kejadian kecelakaan race berlangsung lancar dan kali ini yang keluar sebagai juara adalah Andrea Dovizioso dengan Team Ducati nya. Usai sudah penghelatan balap MotoGP Sepang-Malaysia, Para peserta kembali ke Kuala Lumpur untuk beristirahat dan kembali ke tanah air esok hari nya. Dilihat dari antusias para peserta, mungkinkah ajang trip “ Ngebut Bareng” akan menjadi ajang promo tahunan dari Kenso Indonesia? Pertanyaan itu kami kembalikan sepenuhnya kepada para bisnis patner Kenso Indonesia karena Kita Tumbuh Bersama (Together We Grow). Written by ran69a
DEALERS APPRECIATION TRIP TO CHINA PT. KENSO INDONESIA
Pada tahun 2017, tepatnya pada bulan Mei tanggal 12 Mei 2017 sampai dengan 19 Mei 2017, PT. Kenso Indonesia melakukan trip bersama dengan dealers-dealers berprestasi, ini merupakan sebagai salah satu bentuk apresiasi PT. Kenso Indonesia kepada dealer-dealer yg sudah mendukung penjualan pada tahun sebelumnya (2016). Kegiatan ini di ikuti oleh 27 Orang terdiri dari 15 Dealer dan 4 orang karyawan Kenso Indonesia itu sendiri. Tujuan trip bersama ini salah satunya untuk memperkenalkan salah satu Pabrikasi perusahaan afiliasi Kenso Indonesai di Zhenjiang China yaitu Zhenjiang Kenso Agrochemical yang merupakan produsen terbaik dan terbesar untuk Carbofuran yang lebih dikenal di Indonesia sebagai Kenfuran 3GR. Produk tersebut sudah mulai diproduksi dan masuk di Indonesia dari tahun 2010 dan sudah terdistribusi kesuluruh wilayah Indonesia. Tujuh hari kebersamaan ini kami lalui mulai dari kota Beijing, Kota Beijing merupakan kota pemerintahan pusat Republik Rakyat China (RRC). Di sini kami mengungjungi tempat-tempat wisata yang cukup terkenal yaitu Kota Terlarang dan Tembok Besar Cina. Selain itu di Kota Beijing kami juga berkesempatan menyaksikan atraksi sirkus dan menikmati Taman Kota yang indah. Setelah puas menikmati kota Beijing, kami lalu pindah menuju kota Hangzhou dengan menggunakan Bullet Train. Bullet Train memberikan sensasi tersendiri dalam memanjakan penumpangnya, Konon kecepatan maksimal yg bisa di capai dengan bullet train adalah 350 Km/Jam namun dikarenakan alasan keamanan saat ini bullet train hanya dipacu maksimal 320 Km/Jam, tetapi hal ini tidak mengurangi sensasinya, walau dipacu rata-rata 315 Km/Jam, penumpang tetap bisa menikmati perjalanan dengan nyaman dan aman, tingkat kebisingan nyaris tidak ada, kami dapat bercengkrama dan bercanda ria selama perjalanan 5 Jam tersebut. Berbeda dengan Beijing, Hangzhou memberikan pemandangan yang cukup asri. Pohon-pohon yang besar dan rindang mengawal kami sampai ke West Lake atau Danau Legenda Ular Putih. Udaranya cukup dingin dan segar dikisaran Danau tersebut dan kami berkesempatan mengelilingi danau tersebut menggunakan boat, yang uniknya motor yang digunakan bukan mesin berbahan bakar minyak, melainkan listrik. Cina dulu terkenal dengan tingkat polusi yg tinggi, maka dari itu hampir semua mesin kendaraan disana menggunakan tenaga listrik. Dua hari kami lalui di Hangzhou terasa belum cukup menikmati nuansa asri kota tersebut, namun kami harus melanjutkan perjalanan kami ke Kota Suzho dengan perjalan darat/bus. Setibanya kami di daerah kota Suzho kami langsung mengunjungi salah satu desa air tertua disana, sesuai dengan namanya, untuk mengelilingi desa tersebut kami harus naik perahu tradisional dengan ditemani tembang lagu cina oleh sang nahkoda, selain itu kami berkesempatan juga untuk mengunjungi beberapa taman kota yang lainnya. Sesuai jadwal yang sudah disusun, pada hari berikutnya kami melakukan kunjungan ke salah satu lokasi pabrik Kenso di Zhenjiang, setibanya kami di Zhenjiang Kenso Agrochemical yang berlokasi disalah satu kawasan industri terbesar didaerah Zhenjiang, setibanya kami disana, seluruh Karyawan dan Management dari ZKA dan Kenso Group sudah siap menanti rombongan. Setelah beramah tamah dan saling memperkenalkan diri, rombongan di suguhi buah-buahan khas Zhenjiang yg cukup terkenal enak. Kegiatan kami lanjutkan mengelilingi lokasi pabrik satu persatu. ZKA adalah pemasok terbesar Carbofuran 3% yang lebih dikenal di Indonesia dengan Kenfuran 3GR. Kenfuran 3GR merupakan produk insektisida sistemik racun kontak dan lambung berbentuk butiran yang sering digunakan pada Tanaman Padi dengan target Wereng Coklat. Pada malam harinya Kenso Indonesia mengadakan acara Gala Dinner, yang dimana dimanfaatkan untuk penyerahan plakat apresiasi kepada Distributor dan Dealer yang telah berprestasi pada tahun 2016. Penyerahan plakat langsung diberikan oleh Top Management PT. Kenso Indonesia Mr. Soh Kinn Roo. Keesokan hari nya kami melanjutkan perjalanan ke Shanghai atau bisa dibilang kota metropolis di China, kota ini menyajikan pemandangan seperti halnya kota-kota besar lain didunia, gedung pencakar Langit adalah pemandangan yang biasa di kota ini, namun seperti kota-kota besar lainnya, Shanghai juga menpunyai iconic landmark yang dapat kita nikmati dan ber-selfie ria disana seperti halnya Shanghai TV Tower. Wisata malam yg disajikan juga tak kalah menarik, disepanjang sungai shanghai kita bisa melakukan wisata dengan menggunakan perahu atau yg lebih dikenal Shanghai Cruise. Suasana malam di meriahkan dengan warna warni lampu dari gedung-gedung pencakar Langit dikisaran sungai tersebut, dengan perpaduan warna dan teknologi, jelas ini merupakan atraksi yang tidak mungkin kami lewati. Tanpa terasa sudah hampir 8 hari kami meninggalkan Indonesia, saat nya kami harus pulang kembali kepangkuan ibu pertiwi dengan harapan dapat membangun Indonesia bersama dalam sektor pertanian dan perkebunan, sesuai dengan tag line yang digaungkan PT. Kenso Indonesia yaitu “TOGETHER WE GROW”.